Top List Pedia – Di tengah gempuran makanan cepat saji dan tren kuliner modern, camilan tradisional Indonesia tetap mempertahankan pesonanya. Bukan hanya di dalam negeri, bahkan dunia mulai melirik jajanan khas Tanah Air sebagai bagian dari warisan gastronomi yang layak dicicipi. Baru-baru ini, platform kuliner internasional TasteAtlas merilis daftar camilan terenak dari berbagai negara, dan tujuh di antaranya berasal dari Indonesia.
Penilaian ini bukan sekadar formalitas. TasteAtlas dikenal luas karena pendekatannya yang berbasis ulasan langsung dari penikmat makanan di seluruh dunia. Hasilnya, daftar ini menunjukkan bahwa kelezatan makanan ringan khas Indonesia memang tidak main-main.
Makanan berbasis ikan tampaknya memiliki tempat khusus di lidah internasional. Batagor, singkatan dari bakso tahu goreng khas Bandung, berhasil menempati urutan pertama sebagai camilan terenak dari Indonesia. Rasa gurih dari adonan ikan tenggiri, digoreng hingga renyah, dan disiram saus kacang yang kental dan pedas manis menjadikannya hidangan ikonik yang tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga menggoda selera.
Tak kalah tenar, Pempek dari Palembang juga masuk dalam daftar. Terbuat dari ikan giling dan tepung sagu, pempek disajikan dengan kuah cuko yang asam, manis, dan pedas. Perpaduan rasa kompleks dalam satu sajian ini membuatnya tidak hanya digemari masyarakat lokal, tetapi juga diapresiasi oleh banyak wisatawan mancanegara.
Baca Juga : Wisata Rasa di Tengah Kota: Kuliner Kaki Lima Hong Kong yang Bersahabat bagi Muslim
Ragam camilan manis khas Indonesia juga mencuri perhatian dunia. Pisang goreng, makanan yang sangat familiar bagi masyarakat Indonesia, ternyata juga dicintai oleh penikmat kuliner internasional. Disajikan hangat dan garing di luar dengan pisang yang manis lembut di dalam, jajanan ini berhasil menembus batas-batas geografis sebagai comfort food sejati.
Lalu ada Odading, sejenis roti goreng manis yang sempat viral karena promosi uniknya. Teksturnya yang lembut dengan cita rasa yang bersahaja membuatnya populer kembali di berbagai kota. Keberhasilannya menembus daftar TasteAtlas menunjukkan bahwa camilan sederhana pun bisa bersinar dengan identitas kuat.
Indonesia terkenal dengan budaya makan gorengan. Dari tahu isi, bakwan, hingga tempe mendoan, ragam gorengan selalu hadir di berbagai momen, mulai dari sarapan, teman ngopi, hingga kudapan sore. TasteAtlas mengapresiasi gorengan sebagai representasi camilan tradisional khas Indonesia yang paling fleksibel dan digemari.
Begitu pula dengan keripik dalam berbagai varian seperti singkong, pisang, hingga tempe. Renyahnya keripik Indonesia tidak hanya menjadi camilan, tetapi juga oleh-oleh khas berbagai daerah. Kombinasi rasa gurih, pedas, hingga manis menjadikan keripik sebagai camilan serbaguna yang disukai lintas usia.
Simak Juga : Pola Makan Sehat, Ini Menu Harian yang Menjaga Energi
Satu lagi yang berhasil mencuri perhatian adalah tempe mendoan, camilan tradisional khas Banyumas dan sekitarnya. Terbuat dari tempe yang dipotong tipis, dibalut adonan tepung berbumbu, lalu digoreng setengah matang hingga lembut dan sedikit renyah. Mendoan biasanya disantap dengan sambal kecap atau cabai rawit, dan rasanya benar-benar membumi.
Tempe mendoan bukan hanya camilan biasa, tetapi juga wujud dari kearifan lokal dalam mengolah makanan berbahan nabati seperti kedelai. Popularitasnya kini menanjak seiring meningkatnya tren konsumsi plant-based food di tingkat global.
Ketujuh camilan yang masuk dalam daftar TasteAtlas ini membuktikan bahwa makanan ringan khas Indonesia memiliki tempat tersendiri di kancah kuliner dunia. Bukan karena tampil mewah atau berharga mahal, melainkan karena rasa, keaslian, dan kedekatannya dengan kehidupan sehari-hari.
Camilan-camilan ini tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga menyimpan cerita tentang kebiasaan masyarakat, kekayaan bahan lokal, hingga cara memasak yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dalam setiap gorengan, pempek, atau pisang goreng, tersimpan potongan kecil identitas Indonesia yang siap dikenang oleh siapa pun yang mencicipinya.