Top List Pedia – Jakarta, selain dikenal sebagai kota metropolitan yang tak pernah tidur, juga menyimpan kisah-kisah mistis yang tak lekang oleh waktu. Salah satu cerita yang paling populer di kalangan masyarakat ibu kota adalah legenda Hantu Jeruk Purut. Kisah ini sudah menjadi bagian dari urban legend sejak tahun 1980-an dan masih kerap dibicarakan hingga kini, terutama oleh pecinta cerita horor.
Hantu Jeruk Purut diyakini menghuni kawasan TPU (Tempat Pemakaman Umum) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Sosoknya digambarkan sebagai seorang pastor (pendeta Katolik) berwajah pucat yang mengenakan jubah lengkap dan membawa kepalanya sendiri. Lebih menyeramkan lagi, hantu ini konon tak berjalan sendirian melainkan didampingi oleh sesosok makhluk lain. Yaitu anjing hitam besar yang selalu berada di dekatnya.
Cerita ini menjadi semakin menarik karena banyak orang mengaku pernah mengalami kejadian janggal saat mengunjungi TPU tersebut, terutama pada malam Jumat. Ada yang merasa diikuti, mendengar langkah kaki tak terlihat, hingga mencium bau dupa padahal tidak ada yang sedang berziarah.
Konon, kisah Hantu Jeruk Purut bermula dari seorang pastor yang meninggal dunia dalam kondisi tragis. Namun, yang membuat cerita ini semakin misterius adalah ketidaksesuaian antara lokasi makam sang pastor dan keberadaan hantunya. Banyak yang percaya bahwa roh sang pastor bergentayangan di Jeruk Purut karena sebenarnya ia dimakamkan di tempat lain, dan arwahnya masih “tersesat”.
Ada pula versi yang menyebutkan bahwa sang hantu hanya menampakkan diri kepada rombongan yang berjumlah ganjil. Kepercayaan ini telah menyebar begitu luas. Sampai-sampai sebagian remaja atau pemburu misteri sengaja datang ke lokasi dengan jumlah anggota ganjil, untuk “menantang” dan membuktikan kebenaran cerita tersebut.
Fenomena ini turut diperkuat oleh berbagai kesaksian dari warga sekitar maupun pengunjung TPU. Salah satu cerita yang sempat viral pada awal 2000-an adalah pengalaman beberapa pelajar yang mengaku melihat sosok berkerudung berjalan tanpa kepala. Cerita-cerita seperti inilah yang membuat legenda Hantu Jeruk Purut terus hidup dari generasi ke generasi.
Baca Juga : Misteri Larangan di Malam Satu Suro: Mitos Gaib bagi Siapa pun yang Melanggarnya
Ketenaran Hantu Jeruk Purut tak berhenti di kalangan masyarakat saja. Kisah ini juga telah diangkat ke berbagai media populer seperti buku, film, hingga acara televisi bertema mistis. Salah satu film horor Indonesia yang mengangkat cerita ini bahkan berjudul langsung “Hantu Jeruk Purut”, yang dirilis pada tahun 2006.
Selain itu, kisah ini menjadi semacam daya tarik tersendiri bagi para penggemar wisata horor atau mereka yang menyukai aktivitas uji nyali. Banyak kanal YouTube hingga akun media sosial yang mencoba “berinteraksi” langsung dengan sosok ini lewat kegiatan penelusuran malam. Meski belum ada bukti kuat secara ilmiah, fenomena ini tetap menyedot perhatian publik.
TPU Jeruk Purut sendiri menjadi salah satu titik ikonik bagi para pencinta kisah mistis. Meski berfungsi sebagai tempat pemakaman umum. Nuansa misterius dan keberadaan mitos hantu ini menjadikannya lebih dari sekadar area peristirahatan terakhir.
Kisah Hantu Jeruk Purut bisa dilihat bukan hanya dari sisi horor atau hiburan semata, tapi juga sebagai fenomena sosial dan budaya. Dalam masyarakat Indonesia yang masih kental dengan kepercayaan terhadap dunia tak kasatmata. Cerita seperti ini menjadi simbol dari rasa takut, kehilangan, atau bahkan rasa penasaran terhadap dunia lain.
Cerita hantu bisa menjadi alat refleksi kolektif tentang bagaimana manusia menghadapi kematian, keraguan, dan batas-batas antara dunia nyata dengan yang gaib. Apalagi dalam konteks kota besar seperti Jakarta, yang keras dan padat. Kisah seperti ini bisa menjadi ruang pelarian dari rutinitas dan tekanan hidup sehari-hari.
Simak Juga : Zippo Gandeng Agensi Besar FWV: Strategi Baru Menggebrak Pasar Global!
Selain Jeruk Purut, Jakarta juga punya deretan kisah horor lain yang tak kalah menarik untuk disimak. Mulai dari kisah di Terowongan Casablanca, jembatan Ancol yang terkenal dengan penampakan wanita cantik, hingga gedung-gedung tua peninggalan Belanda yang diyakini angker. Masing-masing tempat menyimpan cerita, mitos, dan pengalaman tak terlupakan yang terus diwariskan secara lisan maupun digital.